26 Jul 2013

GOCEKAN (TAJEN)


Tajen/Metajen atau yang sering disebut gocekan pada wilayah Lombok, yang merupakan adat bali turun temurun dari jaman kerajaan dahulu, dan masih bertahan hingga kini.

“GOCEKAN” apa yang ada di benak anda dengan kata tersebut,,,,? Yaaaa kata tersebut mewakili keperkasaan ayam-ayam jago yang sedang berkelahi bertumpah darah, dan tak ada yang berbelas kasihan untuk melerai mereka, malah manusia-manusia yang di katakana mahluk yang sempurna dengan membawa kelebihan pikiran diantara mahluk lainnya, malah senang dan bergembira melihatnya.

“GOCEKAN” di jadikan sebagai salah satu ajang judi besar oleh masyarakat Bali pada umumnya dengan alasan melestarikan adat agar tak musnah. Hmmmm,,, saya sebagai penulis hanya bisa tertawa mendengar alasan adat sebagai alasan dibalik perjudian ini, malah sangat parah jika gocekan dianggap sebagai acara pencari dana untuk dimasukan ke kas Pura, dan orang-orang yang mempunyai alasan-alasan tersebut, bukanlah seorang yang pendidikannya lulusan SD atau PAUD yang tak mengerti tentang agama, tapi mereka adalah seorang Tokoh Masyarakat yang telah mempunyai Title dan berpendidikan tinggi, dengan bangga dan tegasnya mengatakan alasan seperti itu, sungguh menggelitik di perut. Padahal sudah jelas-jelas dari pendidikan paling bawah hingga tak ada ujungnya dalam agama khususnya agama Hindu di jelaskan bahwa Hindu adalah agama yang mengenal adanya AHIMSA yaitu Tidak Menyakiti/Tidak Membunuh, tentu gojekan bisa dikatakan bertentangan dan sangat bertentangan dengan ajaran tersebut.

Bagaimana Hindu menjadi agama yang besar di Indonesia jika penganut-penganutnya yang telah paham dengan ajaran tersebut pura-pura tidak paham bahkan pura-pura tidak tahu. Apa anda sebagai umat Hindu tidak malu di cemoh oleh penganut agama lain bahwa Hindu dikatakan sebagai agama penjudi, penggocek, dan lain sebagainya. Kalau saya pribadi saya sangant malu, malu sekali,,,, saya berulang kali katakan pada mereka yang mencemoh agama Hindu bahwa Hindu adalah agama yang sangat bersih dari judi dan dari hal-hal yang negatif, karena ajaran Hindu adalah ajaran yang benar, yang salah adalah kandidat atau penganut Hindu sendiri yang tak bisa menjalankan printah dari agam Hindu tersebut. Apa anda sebagai orang Hindu tak mau memperbaiki diri untuk menjadikan Hindu benar dimata masyarakat kebanyakan.

Jika anda masih beralasan bahwa Gocekan adalah melestarikan adat, bagaimana dengan agama? Apa anda tidak mau menjalankan perintah agama?

Wahai orang-orang berintelektual tinggi, berjabatan tinggi, atau berkasta tinggi, saya orang yang hina, tak berpendidikan dan tak mempunyai jabatan seperti anda-anda tak mampu berdiskusi dengan anda, yang tak pernah menang dengan anda, tapi saya yakin saya menang dihadapan Brahman.

TTD

Putrayasa

Hindu tak pernah memaksa anda untuk melaksanakan perintahnya, tapi Hindu selalu ada untuk anda saat anda ingin menjalankan perintahnya.

No comments:

Post a Comment

Garudayasa

Garudayasa