4 Oct 2011

Biografi Kahlil Gibran


Kahlil Gibran adalah penyair ternama yang karya-karyanya mencerminkan perpaduan budaya timur dan barat, penuh analogi, disukai berbagai kalangan dan populer di berbagai belahan dunia. Kisah kehidupannya banyak diwarnai penderitaan dari segi ekonomi, ditinggal orang-orang tercinta hingga kisah cinta yang melankolis dengan kekasihnya May Ziadah.

Gibran lahir 6 Desember 1883 dalam keluarga miskin di Bisshari,sebuah kota kecil di Lebanon Utara. Keluarganya adalah penganut Kristen Maronit, suatu mazhab yang bernaung di bawah gerja Katholik Roma. Karena kesulitan ekonomi di Lebanon, kelaurga Gibran pindah ke Boston Amerika Serikat tahun 1894 walaupun keadaan ekonomi mereka juga tidak berubah banyak. Bakat sastra Gibran mulai terlihat sejak ia bersekolah di Boston (1895-1897). Tahun 1901 Gibran kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah Al-Hikmah Beirut. Setelah lulus ia mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol dan akhirnya menetap di Paris untuk belajar seni. Gibran kembali ke Boston karena mendapat kabar ibunya sakit dan akhirnya meninggal tanun 1903. Sebelumnya adiknya Sultana dan kakaknya Boutros juga meninggal. Kematian orang-orang terdekat yang sangat disayangi ini sangat membekas dalam jiwa Gibran yang terekspresi melalui karya-karyanya. 

Gibran hidup dalam dua kutub budaya (barat dan Timur) sehingga ia menjadi manusia kosmopolit yang tidak terikat pada kebudayaan dan kebangsaan tertentu.Pemikirannya bersifat global dan tidak terikat oleh ras, suku,kedaerahan atau negara tertentu. Ia hanya terikat pada perjuangan hak dan martabat manusia tanpa memandang batas bangsa dan budaya. Gibran juga seorang pelopor reformasi sosial yang berdampak nyata dalam negerinya Lebanon. Ia banyak melancarkan kritik sosial yang sangat tajam melalui tulisan-tulisannya. Dampaknya, karya Gibran Spirits Rebellious di bakar di muka umum oleh kalangan gereja dan Gibran mendapat hukuman ekskomunikasi dari pimpinan gerja Beirut.Gibran menganggap kaum geraja penuh ketidakadilan dan kemunafikan. Ia menyatakan untuk apa dibangun geraj yang megah sementara para penganutnya hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. Mengapa para pendeta hidup mewah makan roti segar dan anggur lezat sementara para penganutnya hidup menderita. Ia mengkritik kaum biarawan dengan kata-kata pedas: “Yesus mengutus kalian sebagai domba di tengah serigala; lantas apa yang menjadikan kalian ibarat serigala di tengah domba-doma?”.

Kehidupan cinta Gibran juga sangat melankolis. Ia menjalin kisah cinta dengan dua wanita yaitu Marry Haskell dan May Zaidah. Mary adalah wanita Amerika yang umurnya 10 tahun lebih tua dari Gibran dan banyak mewarnai karya-karyanya. May Zaidah adalah wanita Arab kelahiran Nazareth yang menjalin hubungan cinta melalui surat-surat sampai akhir hayat Gibran. Hubungan cinta dengan May digambarkan sangat platonis. Kisah yang tidak terbayangkan karena Gibran tak pernah mengetahui wajah May bahkan melalui selembar foto. Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 April 1931. Beberapa karya populernya antara lain: Sang Pralambang (1920), Sang Nabi (1923), Pasir dan Buih (1926), Taman Sang Nabi (1933), Jiwa-Jiwa Pemberontak (1948), Suara Sang Guru (1958), Potret Diri (1959) dan Sayap-sayap patah.

No comments:

Post a Comment

Garudayasa

Garudayasa